Fenomena iklim membuat daerah selatan khatulistiwa pada tempat Indonesia jadi yang digunakan paling terdampak . Puluhan daerah pun tak pernah kena hujan hingga tambahan dari 100 hari. Simak daftar lengkapnya.
Dalam keterangannya, Badan Meteorologi, Klimatologi, juga Geofisika (BMKG) menuturkan El Nino berdampak kuat pada musim kemarau pada Juli, Agustus, September, Oktober.
Wilayah yang dimaksud diprediksi mengalami curah hujan bulanan dengan kategori rendah (0–100 mm/bulan) adalah daerah-daerah pada dalam selatan khatulistiwa.
Yakni, Sumatra bagian tengah hingga selatan, Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku juga Papua bagian selatan.
Prediksi BMKG itu pun jadi kenyataan. Beberapa wilayah dalam tempat selatan khatulistiwa jarang mandi hujan alias mengalami curah hujan amat rendah.
Berdasarkan data 4.093 pos pengamatan dengan pembaruan per 10 Oktober, lima besar wilayah terlama yang tersebut mana tak kena hujan pada dalam 2023 berasal dari kawasan Nusa Tenggara, yakni:
1. Sumba Timur (NTT) 166 hari tanpa hujan2. Rote Ndao(NTT) 166 hari3. Kota Bima(NTB) 164 hari4. Lombok Utara (NTB) 163 hari5. Lombok Timur(NTB) 143
Meski begitu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memprediksi musim kemarau akan berakhir di tempat tempat sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober, dengan awal musim hujan secara bertahap dimulai awal November.
“Ada beberapa wilayah yang dimaksud masuk musim penghujan sebelum November serta ada yang tersebut itu mundur, tapi sebagian besar pada bulan November,” kata dia, dalam Jakarta, Selasa (3/10), dikutip dari siaran pers BMKG.
Untuk tambahan lengkapnya, berikut daftar wilayah yang pegang rekor tak kena hujan lama:
NTT
1. Sumba Timur : Desa Kamanggih, Malahar, Lambanapu, Praiwitu, Kananggar, Palanggay, Waingapu, Wangam temu, Kawangu, Tawui, juga Rambangaru (166 hari tak kena hujan)2. Rote Ndao: Desa Busalangga, Feapopi, Papela, Batutua, Olafuliha’a (166 hari tak kena hujan)3. Kupang: Sulamu, Batuliti, Oenesu, Naibonat, Baumata, Oelnasi, Lelogama, Hueknutu, Oekabiti, Bendungan Tilong, lalu Baun (126 hari tak kena hujan)4. Kota Kupang: Manulai, Lasiana, Bakunase, Oepoi, Mapoli, Fatubena, Tenau, El Tari, Sikumana, Naioni (114 hari)5. Lembata: Nagawutung lalu juga Wulandoni (107 hari)6. Sikka: Magepanda, Maumere, Bola, Waigete (105 hari)7. Belu: Atambua, Fatulotu, Fatubenao, Haekesak, Fatuketi, Fatukmetan, Atambua, Weluli (103 hari)8. Timor Tengah Selatan: Batu Putih, Panite, Oebelo (100 hari)9. Timor Tengah Utara: Lurasik, Sap’an, Oenenu (97 hari)10. Flores Timur: Bona, Lemanu (97 hari)
Jawa Tengah
1. Boyolali: Ngemplak, Tamansari, Wonosegoro, Cepogo (141 hari tak kena hujan)2. Klaten: Peda, Klaten Utara, Jogonalan, Polanharjo, Manisrenggo, Trucuk, Kebunarum, Kemalang, Karangnongko, Bayat, Gantiwarno, Wedi, Cawas (141 hari)3. Semarang: Sidoarjo, Bringin, Pabelan, Pringapus, Banyubiru, Getasan, Bergas, Bawen, Jambu (141 hari)4. Sragen: Masaran, Karangmalang, Sambungmacan, Kedawung (141 hari)5. Sukoharjo: Baki, Kartasura, Grogol, Nguler, Weru, Polokarto, Sukoharjo, Tawangsari (141 hari)6. Batang: Gringsing kemudian Bawang (109 hari)7. Karanganyar: Gondangrejo, Jatipuro, Jemawi, Ngargoyoso (103 hari)8. Grobongan: Godong, Penawangan, Purwodadi, Wirosari, Karangrayung, Gubug (102 hari)9. Pemalang: Ampelgading, Bantarbolang, Watukumpul, Pulosari, Randudongkal (99 hari)10. Magelang: Srumbung, Ngablak, Mungkid, Dukun (86 hari)
NTB
1. Kota Bima: Asakota lalu Raba (164 hari tanpa hujan)2. Lombok Utara: Bayan, Gangga, Tanjung (163 hari)3. Lombok Timur: Sambelia, Sembalun, Pringgabaya, Swela, Jerowaru, Labuhan Haji, Sembalun, Sakra Barat, Montong Gading (143 hari)4. Sumbawa: Moyo Utara, Moyo Hilir, Lape, Sumbawa, Unter Iwes, Moyohulu, Plampang (105 hari)5. Bima: Palibelo, Belo, Lambitu, Donggo, Soromandi (102 hari)6. Sumbawa Barat: Jereweh, Taliwang, Brang Ene (95 hari)7. Lombok Barat: Gerung. Lembar, Gunungsari, Sekotong (93 hari)8. Dompu: Manggalewa (93 hari)9. Kota Mataram: Sekarbela (93 hari)10. Lombok Tengah: Batukliang kemudian Praya Barat (88 hari)